Saran: diharapkan bagi pusat layanan kesehatan dan tenaga kesehatan terutama bidan dapat mengetahui karakteristik pada ibu hamil yang mengalami KEK dengan melakukan deteksi dini sehingga dapat memberikan gambaran penatalaksanaan KEK. Kata kunci : KEK, kebijakan puskesmas Daftar pustaka : 65 literatur (2005-2019)
Diagnosis Diagnosis ibu hamil dengan KEK menggunakan ukuran lingkar lengan atas (LiLA) < 23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut: a. Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg b. Tinggi badan ibu < 145 cm c. Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg d. Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 e.
Menurut data Dinas Kesehatan DIY, prevalensi ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11% dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY
sebesar 10,1%4, namun berdasarkan data prevalensi kasus KEK di Puskesmas Pembantu Pecatu pada tahun 2020 didapatkan prevalensi kasus KEK berada diatas prevalensi KEK Provinsi Bali yaitu sebesar 17,100%.5 Kasus KEK ibu hamil di Puskesmas Pembantu Pecatu ditentukan dengan pengukuran LILA saja.
faktor-faktor yang menyebabkan kejadian KEK pada ibu hamil yaitu pengetahuan, pendidikan, umur, paritas, status gizi, pekerjaan. Kesimpulan yang dapat di ambil dari faktor-faktor penyebab kejadian KEK pada ibu hamil usia < 20 tahun dan >35 tahun, jarak kehamilan < 2 tahun, ibu dengan pekerjaan ganda, status gizi janin dapat
Winzn.
contoh kasus ibu hamil dengan kek