Thesis Jenada.M, L.a Septia Muti and dr. Suci Prawitasari, Sp.KK. and dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD,K-R (2021) Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Penanganan Skabies Terhadap Pengetahuan Santri di Pondok Pesantren Malang dengan Metode Pamflet. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
StrukturOrganisasi NO NAMA JABATAN 1. Dr. Ni Ketut Wiratny,S.H.,M.H. Rektor Unmar 2. I Made Agus Mahendra,ST,M.Sc Wakil Rektor I 3. Dr. H. Nurianto RS,S.H.,M.H Wakil
Osteoporosismerupakan penyakit yang diakibatkan oleh berkurangnya kepadatan tulang yang berdampak pada tulang yang rentan patah. Menurut Ketua Umum Perhitungan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dr Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, usia berapa pun bisa terserang penyakit tulang tersebut, bahkan anak-anak sekalipun.
Introduction Rheumatoid arthritis (RA) is an autoimmune rheumatic disease which often found in daily practice and requires certain considerations in recognizing clinical appearance also managing the disease as it often causes permanent joint damage,
UNIVERSITASWARMADEWA Berintegritas SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WARMADEWA Nomor : 1365/Unwar/PD-02/2017 Tentang Penetapam Nama-nama Dosen Pembimbing Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
vTyRf. Tangkapan layar webinar series yang digelar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali, dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema "Take Action For Bone Health", Minggu 31/10. BP/IstimewaDENPASAR, – Indonesia sebagai negara yang kaya raya, mempunyai sumber vitamin D yang banyak. Bahkan sumber kalsium vitamin D juga banyak ditemukan dalam jika dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia tercatat sebagai negara yang konsumsi kalsiumnya yang kurang dari 400 mg per hari sesuai data di International Osteoporosis Foundation IOF. Untuk itulah, menurut Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia Perosi, dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR., ini menjadi tugas dari Perosi untuk lebih mengedukasi masyarakat, terutama pasien, untuk lebih mengonsumsi kalsium dan vitamin D.“Untuk membuktikan bahwa negara kita yang kaya-raya akan sumber kalsium vitamin D ini, kita harus menyarankan pasien atau masyarakat mengkonsumsi yang cukup,” katanya saat membuka webinar series yang digelar Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali, dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema “Take Action For Bone Health,” Minggu 31/10.Selain mengonsumsi kalsium vitamin D yang cukup, mengedukasi masyarakat dalam berbagai kegiatan juga sangat penting untuk lebih mengenal osteoporosis. Pihaknya juga menekankan terkait pengobatan osteoporosis yang dilakukan saat ini, sudah sangat maju sekali. “Jadi dengan pengobatan yang ada sekarang, kita bisa menekan risiko sampai 80% dengan pengobatan yang benar,” demikian, pihaknya menyebutkan, sebagai profesi medis di Indonesia, ternyata juga belum maksimal berbuat, selain karena keterbatasan obat, keterbatasan jangkauan pelayanan nasional. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan ke pemerintah, baik itu ke Kemenkes atau pengelola JKN untuk bisa memberikan dukungan yang lebih optimal.“Ini tugas utama dari Perosi termasuk di cabang. Oleh karena itulah, salah satu kegiatan seperti webinar ini, webinar medis yang bukan sekedar webinar, tapi kita meningkatkan kewaspadaan kita semua, sebagai profesi maupun masyarakat umum terhadap osteoporosis, dan yang penting adalah kita harus bertindak tidak hanya berwacana saja,” itulah, kita harus bertindak segera, tidak hanya dalam teori, tidak dalam acara ilmiah, tapi bertindak sesuai dengan bidang masing-masing. sesuai dengan bidangnya. Terutama bagaimana meningkatkan suasana pandemi, kita juga harus bertindak, karen problem di osteoporosis masih banyak sekali. “Kita mempunyai masyarakat yang populasinya besar, banyak yang mengklaim pasien osteoporosis banyak. Namun sayang, kita tidak mempunyai data untuk itu, berapa banyak pasien, bagaimana profil pasien kita. Ini tugas kita untuk membuat data yang sederhana untuk kita bergerak maju kedepan,” Osteoporosis Indonesia PEROSI Cabang Bali menyelenggarakan webinar series dalam rangka hari Osteoporosis Sedunia 2021 dengan tema “Take Action For Bone Health”. Webinar pertama, digelar Minggu 31/10 dengan menghadirkan 3 pembicara, yakni Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia Perosi, dr Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, dengan membawakan materi overview osteoporosis, dr. I Ketut Suyasa, SpB., SpOTK dengan membawakan materi faktor resiko dan diagnosis osteoporosis, dan pembicara ketiga dr. Gede Kambayana SpPD-KR dengan materi peranan bisphosphonate pada penatalaksanaan osteoporosis. Yudi Karnaedi/Balipost
Jakarta ANTARA - Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR mengatakan perubahan gaya hidup saat pandemi COVID-19 turut mempengaruhi risiko osteoporosis. "Pandemi ini, jelas dilaporkan bahwa kita mengalami keterbatasan aktivitas, lalu pola makan juga berubah, dan perhatian banyak fokus kepada pandemi. Itu menyebabkan risiko osteoporosis karena adanya perubahan tersebut," kata dr. Bagus dalam jumpa pers daring, dikutip pada Rabu. Saat disinggung mengenai apakah kurang aktif bergerak, terutama di masa pandemi di mana mobilitas dibatasi, menjadi faktor utama dalam kenaikan risiko tersebut, dr. Bagus mengatakan, memang penting bagi manusia terlepas dari usianya untuk aktif menggerakkan tubuh demi meminimalisir kemungkinan tersebut. "Mobilitas terhambat, tapi usahakan kita untuk bergerak di rumah atau di dalam ruangan. Olahraga teratur tidak hanya memperkuat tulang, mencegah kemungkinan osteoporosis, tapi juga memperbaiki keseimbangan tubuh," ujar dokter yang menamatkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang tersebut. Baca juga Tiingkatkan kesehatan tulang dengan senam dan jaga asupan nutrisi Lebih lanjut, dr. Bagus mengingatkan bahwa osteoporosis tidak hanya berisiko bagi mereka yang sudah lanjut usia. Penting bagi masyarakat terutama generasi muda untuk memahami bahwa osteoporosis dan penyakit tulang lainnya bisa dicegah sedari dini dengan gaya hidup sehat. "Osteoporosis bisa dicegah jika kita memulai gaya hidup sehat sejak dini. Mulai dari masa kanak-kanak, dimana kita harus mencapai massa tulang puncak yang tinggi. Kalau nutrisi tidak bagus, dan kita jarang bergerak, kebiasaan itu perlu diubah. Biasakan untuk hidup sehat dan asup diri dengan nutrisi yang baik," papar dia. dr. Bagus melanjutkan, semua orang memiliki takaran dan cara olahraga yang tepat dan teratur. "Rutin latihan fisik dengan intensitas sedang sampai berat selama 30-60 menit dalam 3-5 kali dalam seminggu, untuk mengurangi risiko osteoporosis terutama di bagian yang paling mudah keropos yaitu pergelangan tangan, pangkal paha, dan yang di tulang belakang bagian bawah," jelasnya. "Selain olahraga, osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi kalsium yang cukup yaitu mg per hari mg/hari untuk lansia, Vitamin D 600 IU, protein, kalium, kolagen dan mineral," ujarnya menambahkan.
dr bagus putu putra suryana